SAYANGI KUCING, CEGAH TOKSOPLASMOSIS (PART 2)

Setelah membaca 7 fakta tentang toksoplasmosis tersebut, tentunya Anda sekarang tidak lagi beranggapan bahwa bahaya toksoplasmosis hanya berasal dari kucing. Namun, mengingat kucing adalah inang definitif bagi parasit toksoplasma, tentunya masih ada kekhawatiran yang besar di pikiran Anda terhadap hewan yang satu ini. Di satu sisi kucing menjadi hewan peliharaan yang banyak disukai orang, tapi di sisi lain resiko infeksi toksoplasma yang ia bawa paling tinggi. 


Untuk pencegahan umum Infeksi Toksoplasma, upaya yang sebaiknya dilakukan antara lain :


1. Hindari mengkonsumsi daging mentah, daging setengah matang, atau susu yang belum disterilkan. 

2. Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.

3. Jangan memegang mata atau mulut saat menyiapkan bahan makanan mentah.

4. Gunakan sarung tangan dan sepatu boot saat berkebun. 

5. Hindari kucing saat sedang hamil. 

6. Untuk diagnosa yang tepat, lakukan tes tokso di laboratorium.


Namun, bagi Anda yang memutuskan untuk tetap memelihara kucing, Anda dapat mempraktekkan beberapa tips berikut untuk meminimalisir terjadinya infeksi toksoplasma. Karena sama dengan manusia, sampai saat ini belum ada gejala speseifik yang menunjukkann seekor kucing mengidap toksoplasma. 


1. Peliharalah kucing di dalam rumah.

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kemungkinan kucing berhubungan dengan kucing-kucing liar atau berburu hewan seperti tikus, ayam, dan burung.


2. Berikan makanan kering atau basah yang memang khusus untuk kucing.

Tujuannya adalah membiasakan agar kucing terbiasa dengan jenis makanan tersebut sehingga tidak menyukai jenis daging atau ikan mentah yang mana banyak mengandung parasit toksoplasma.


3. Gunakan pasir khusus untuk kotoran kucing.

Pasir khusus untuk kotoran kucing biasanya memiliki sifat anti bau, dapat dicuci beberapa kali, dan cepat kering. Contohnya adalah pasir zeolit.


4. Bersihkan tempat kotoran kucing 1 - 2 kali dalam sehari.

Kenapa tempat kotoran kucing harus rajin dibersihkan? Hal ini disebabkan karena oosit dalam kotoran kucing sebelum 24 jam belum mampu menginfeksi, sehingga lebih cepat dibersihkan akan lebih baik.


5. Hindari kontak langsung dengan kotoran kucing.

Untuk menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing bisa dengan menggunakan sarung tangan saat membersihkan kandang atau tempat kotoran dan tidak lupa mencuci tangan setelahnya.


6. Mandikan kucing paling tidak seminggu sekali menggunakan shampoo kucing, dan keringkan bulunya hingga kering dengan blower.


7. Lakukan perawatan rutin ke dokter hewan dan berikan vaksinasi tokso untuk kucing.


8. Bila kucing menunjukkan tanda-tanda sakit segera konsultasikan dengan dokter hewan dan lakukan tes tokso jika dirasa perlu.


9. Jika ternyata kucing berada pada masa penularan aktif, karantina kucing di klinik hewan hingga sembuh kurang lebih 6 minggu.


Mulai dari sekarang, berhenti menjadi manusia yang hanya bisa meng”kambinghitam”kan kucing sebagai satu-satunya penyebab toksoplasmosis. Jaga kesehatan dan kebersihan mereka. Dengan menyayangi kucing, kita bebaskan diri kita dari toksoplasmosis.


Sumber: majalahkesehatan.com