STRESS DAN DEPRESI, BEDA NGGAK SIH? BISA SEMBUH NGGAK?

Stress dapat terjadi kepada siapapun yang mengalami tekanan dari luar dan dalam, dan berlangsung cukup lama. Efek yang ditimbulkan dari stress ini bisa positif dan negatif. Sisi positifnya, ketika Anda merasa stress, bisa jadi Anda justru merasa terpicu semangatnya dan melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan tantangan. Namun, bukan tidak mungkin juga bila stress membuat Anda patah semangat dan malas melakukan apapun.

Sering diketahui kasus ketika orang sulit berpikiran jernih saat stress. Hal ini mungkin saja terjadi karena secara alami, tubuh akan memproduksi hormon dan zat-zat kimia seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin. Tubuh pun akan meningkatkan konsentrasi untuk merespon sumber tekanan secara efektif sehingga dapat mematikan fungsi tubuh yang sedang tidak diperlukan, misalnya pencernaan. Oleh karena itu, mungkin Anda juga pernah merasa tidak lapar atau bahkan tidak dapat buang air besar ketika stress menyerang.

Di lain sisi, depresi sudah termasuk penyakit mental yang dapat berdampak pada berbagai aspek hidup penderitanya, seperti suasana hati, stamina, selera makan, pola tidur, hingga konsentrasinya. Penderita menjadi tidak memiliki semangat hidup maupun motivasi, selalu merasa dirinya gagal, dan kondisi ini dapat berlangsung berbulan-bulan lamanya. Penderita depresi mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari hingga banyak urusan yang terbengkalai. Depresi dapat terjadi kepada siapapun, apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga yang pernah terserang depresi.

Ciri-Ciri Penderita Depresi

Orang yang terserang depresi menunjukkan gejala yang berbeda dengan orang yang stress. Bila seseorang menderita stress, ia akan mengalami sulit tidur, sulit berkonsentrasi, sering gugup, mudah tersinggung, sulit fokus, dan merasa takut gagal.

Pada penderita depresi, gejalanya lebih kompleks, di antaranya:

- Tidak mau bersosial dengan keluarga maupun teman

- Merasa sangat sedih

- Tidak bersemangat

- Tidak bisa mengambil keputusan

- Tidak dapat berkonsentrasi

- Selalu fokus pada hal yang negatif

- Pola tidur tidak pasti

- Hilang minat pada hobi

- Memiliki keinginan untuk bunuh diri

Penanganan Depresi

Depresi tidak dapat sembuh dengan sendirinya, namun bukan berarti tidak dapat ditangani. Penderita depresi masih memiliki harapan untuk sembuh bila ditangani dengan tepat. Bila Anda merasakan gejala yang telah disebutkan di atas, maka Anda dapat menghubungi psikolog atau psikiater untuk menjalani sesi konseling. Mungkin Anda akan dirujuk untuk melakukan terapi maupun psikoterapi atau diresepkan obat yang dapat membantu Anda untuk menjadi lebih tenang. Yang jelas, ketika Anda memiliki beban, jangan sampai dipendam sendirian. Ceritakan pada orang yang dapat Anda percaya agar Anda memperoleh dukungan sehingga proses penyembuhan pun terjadi lebih cepat.

Depresi yang tidak ditangani dengan tepat dapat berlanjut ke berbagai penyakit yang lebih serius, seperti Alzheimer, Stroke, hingga penyakit hati dan gagal jantung. Yang paling berbahaya adalah apabila penderita depresi memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Oleh karena itu, sebelum hal itu terjadi pada Anda maupun orang terdekat Anda, ada baiknya untuk melakukan konseling ketika sudah merasa tidak nyaman dengan perasaan Anda sendiri.