STOP KONSUMSI OBAT KARENA TAKUT GAGAL GINJAL? CEK DULU FAKTANYA!

Banyak orang yang beranggapan bahwa minum obat dalam jangka panjang akan mengakibatkan efek samping yang negatif. Padahal, obat-obatan untuk penyakit neufrotik dan hipertensi bisa menimbulkan efek negatif. Efek samping yang dikhawatirkan akan muncul adalah kerusakan ginjal. Ternyata, asumsi yang telah mengakar di pikiran masyarakat tersebut dibantah oleh dr. Eka Laksmi Hidayati, SpA (K), seperti yang dilansir oleh Viva.co.id.

Menurut dr. Eka, kerusakan pada ginjal bukan sebagai efek samping obat yang dikonsumsi dalam jangka panjang. Yang membuat ginjal rusak adalah penyakit yang diderita oleh pasien. Banyak pasien yang menerima masukan dari orang-orang di sekitanya untuk berhenti minum obat karena dapat mengakibatkan kegagalan ginjal. Namun, ia selalu ditegaskan bahwa gagal ginjal terjadi bukan karena obatnya, melainkan karena sindrom nefrotik atau hipertensi yang mereka derita. “Bisa jadi kita kalah sama penyakitnya, entah karena tidak berobat teratur, atau tipe penyakitnya berat.” ungkap dr. Eka.

Tak hanya itu, menurut dr. Eka, pemberian obat kepada pasien secara teratur justru merupakan cara bagi dokter untuk memperlambat penyakit ginjal. Jadi, pasien bukan berarti tidak akan terserang gagal ginjal ketika minum obat. Sifat obatnya adalah memperlambat munculnya efek samping tersebut. Bila pasien merasa obatnya tidak efektif, maka dr. Eka tidak menyarankan untuk berhenti, melainkan tetap berkonsultasi dengan dokteri untuk mengganti atau mengatur ulang dosis obat yang diberikan.


Sumber: Viva.co.id