“Apakah HIV bisa menular lewat air liur?” pertanyaan ini sering muncul karena banyak orang yang khawatir dengan penularan penyakit HIV ini. Apalagi menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sudah ada lebih dari 500 ribu orang yang mengidap HIV. Angka ini hanya menggambarkan kasus yang terdeteksi saja dan akan terus bertambah sepanjang tahunnya.
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul di masyarakat adalah mengenai penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) melalui air liur. Kekhawatiran ini memunculkan berbagai pertanyaan, terutama dalam interaksi sehari-hari seperti berciuman atau berbagi alat makan. Namun, penting untuk memahami fakta ilmiah mengenai penularan HIV.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel-sel CD4 atau sel T-helper. Sel-sel ini memiliki peran krusial dalam melawan infeksi dan penyakit.
Ketika HIV menyerang dan menghancurkan sel-sel CD4, tubuh menjadi semakin rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik dan kanker yang seharusnya dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat. Virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya, lho, jadi Sobat Sehat memang harus berhati-hati.
Jika demikian, apakah HIV bisa menular lewat air liur?
Secara umum, HIV tidak mudah menular melalui air liur. Konsentrasi virus HIV dalam air liur sangat rendah, bahkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan tubuh lain seperti darah, air mani, cairan vagina, dan Air Susu Ibu (ASI).
Selain itu, enzim dalam air liur dapat memecah virus HIV sehingga kemampuannya untuk menginfeksi sel akan berkurang. Agar penularan HIV terjadi, virus harus dalam jumlah yang cukup dan memiliki akses langsung ke aliran darah atau selaput lendir seseorang yang tidak terinfeksi.
Jadi, apakah HIV bisa menular lewat air liur? Jawabannya tidak. Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, risiko penularan HIV melalui air liur dalam interaksi sehari-hari sangat rendah atau bahkan tidak ada. HIV tidak bisa menular melalui air liur, keringat, ciuman, atau gigitan nyamuk.
Namun, siapapun bisa tertular HIV melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, air susu, dan cairan vagina. Oleh karena itu, penularan HIV yang bisa terjadi adalah melalui aktivitas berikut ini:
Penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi oleh darah orang lain.
Kehamilan dari seorang ibu yang mengidap penyakit HIV nantinya bisa menularkan pada bayinya, melalui proses persalinan atau menyusui.
Hubungan seksual tanpa kondom, baik melalui vagina, anal, atau seks oral.
Nah, dalam upaya pencegahan penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV), penggunaan kondom saat berhubungan seksual memegang peranan yang sangat krusial. Kondom, jika digunakan dengan benar dan konsisten, terbukti menjadi benteng yang efektif dalam menghalangi penularan virus mematikan ini.
Jadi, jika ingin menghindari penularan HIV ini, Sobat Sehat bisa selalu sedia kondom agar hubungan intim tidak berisiko. Ada beberapa rekomendasi kondom di Apotek K-24 yang aman digunakan Sobat Sehat nih, contohnya:
Sutra Kondom
Andalan Kondom
Durex Kondom
Fiesta Kondom
Sagami Kondom
Kondom tersebut selalu tersedia di Apotek K-24 terdekat. Nah, bila tidak sempat membelinya, Sobat Sehat bisa memilih untuk pesan antar melalui aplikasi K24Klik sehingga tidak perlu repot-repot datang ke gerai apotek.
Penting untuk dipahami kalau apakah HIV bisa menular lewat air liur ini sebenarnya tidak bisa, ya. Penularan HIV umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang mengandung konsentrasi virus tinggi, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
Jadi, meski berbahaya jangan khawatir berlebihan terhadap penyakit HIV ini. Yuk, selalu jaga kesehatan bersama Apotek K-24!
Referensi:
Healthline (2021). Busting HIV Transmission Myths dari https://www.healthline.com/health/hiv-aids/transmission-myths
WebmD (2024). What Puts You at Risk for HIV? dari https://www.webmd.com/hiv-aids/hiv-risk-factors-are-you-risking-your-life