Banyak orang menyalahkan makanan yang dikonsumsi ketika merasa kolesterol mereka tinggi, salah satunya jengkol. Padahal, jengkol sendiri menjadi salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang unik. Sayangnya, banyak yang menganggap makan jengkol bisa membuat kolesterol tinggi sesaat. Jika demikian, apakah jengkol menyebabkan kolesterol?
Pada dasarnya, kolesterol adalah sejenis lemak yang penting bagi tubuh untuk membangun sel sehat. Sayangnya, ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Yang perlu Sobat Sehat waspadai adalah kadar kolesterol jahat yang bisa menumpuk dalam arteri karena bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Itulah yang membuat Sobat Sehat perlu berhati-hati pada beberapa makanan yang dikonsumsi karena bisa mengandung kolesterol jahat. Apakah jengkol salah satunya? Jengkol sebenarnya termasuk dalam keluarga kacang-kacangan (Leguminosae), sama seperti petai, buncis, atau kacang-kacangan lainnya.
Jengkol sendiri mengandung beberapa nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Fakta menariknya, jengkol secara alami tidak mengandung kolesterol tapi memiliki asam jengkolat yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan risiko batu ginjal.
Lalu apakah jengkol menyebabkan kolesterol?
Berdasarkan kandungan nutrisinya, jengkol sendiri tidak menyebabkan kolesterol tinggi. Bahkan, kandungan serat dalam jengkol justru berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol LDL karena serat dapat mengikat kolesterol dan membawanya keluar dari tubuh.
Sayangnya, jengkol banyak diolah menggunakan santan, minyak berlebih, dan daging berlemak, yang mana dapat meningkatkan kolesterol tinggi. Jadi, mitos jengkol menyebabkan kolesterol tinggi ini karena cara pengolahannya yang salah dan tidak sehat.
Apabila Sobat Sehat merasa khawatir dengan kolesterol tinggi setelah mengonsumsi makanan tertentu, maka Sobat Sehat bisa melakukan langkah-langkah ini untuk mencegahnya:
Walaupun jawaban dari apakah jengkol menyebabkan kolesterol adalah tidak, belum tentu makanan lain tidak menjadi penyebab utamanya bukan? Nah, untuk mencegah kondisi yang lebih serius, Sobat Sehat bisa melakukan cek kolesterol secara rutin agar bisa mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya.
Tenang saja, kini cek kolesterol tidak perlu ke rumah sakit karena Sobat Sehat bisa melakukannya di Apotek K-24 terdekat. Apalagi setiap tanggal 24, Apotek K-24 pasti memberikan diskon 24% bagi Sobat Sehat yang mau untuk cek kesehatan di Apotek K-24. Jadi, dengan biaya yang murah, Sobat Sehat bisa tetap sehat dengan cek kolesterol rutin.
Cara mencegah kolesterol tinggi yang selanjutnya tentu saja dengan mengurangi konsumsi daging merah berlemak, jeroan, kulit ayam, produk susu full-fat, makanan yang digoreng, dan makanan olahan yang mengandung lemak trans.
Konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan (termasuk jengkol yang diolah sehat) dapat membantu menurunkan kolesterol. Sebab, serat mampu untuk mengikat kolesterol sehingga tidak terserap ke dalam darah.
Rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok sangat efektif dalam menjaga kadar kolesterol. Jadi, masukkan jadwal untuk berolahraga paling tidak 2-3 kali dalam satu minggu, ya. Sobat Sehat bisa memulainya dengan olahraga ringan, seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, dan lain-lain.
Anggapan yang mengatakan apakah jengkol menyebabkan kolesterol adalah iya sebenarnya tidaklah benar. Jengkol sendiri tidak mengandung kolesterol dan justru kaya akan serat yang baik untuk pencernaan dan membantu mengatur kolesterol.
Peningkatan kolesterol setelah mengonsumsi jengkol kemungkinan besar disebabkan oleh cara pengolahan yang kurang sehat (tinggi santan, minyak, atau kombinasi dengan daging berlemak) serta pola makan secara keseluruhan yang tidak seimbang. Yuk, selalu jaga kesehatan bersama Apotek K-24!