CEK STATUS KESEHATAN MELALUI FESES

Kotoran, feses, atau tinja adalah 'sampah' dari makanan yang nutrisinya sudah diserap oleh tubuh. Feses mengandung makanan yang tidak tercerna, bakteri, lendir, dan sel mati. Hal-hal inilah yang menyebabkan feses berbau. Bagi sebagian orang, pembahasan tentang feses mungkin dirasa menjijikan. Namun, status kesehatan seseorang ternyata dapat dilihat melalui kondisi feses, terutama tekstur dan warnanya. 



Tekstur


1. Bentuk sosis, lembut, dan halus.

Tekstur feses seperti ini adalah yang paling ideal, karena mengindikasikan tubuh Anda sehat !


2. Bongkahan lunak dengan potongan yang jelas.

Tekstur feses ini masih tergolong normal, dengan catatan bahwa Anda BAB beberapa kali dalam sehari.


3. Bentuk sosis dengan retakan pada permukaan.

Tekstur feses ini pun masih tegolong normal. Adanya retakan tersebut berarti tubuh Anda masih membutuhkan asupan air.


4. Bongkahan kecil padat dan terpisah seperti kacang.

Waspada! Anda kekurangan serat dan cairan! Biasakan minum air putih lebih banyak (2 liter/hari) dan perbanyak konsumsi buah dan sayuran.


5. Memanjang dan padat.

Kondisi tubuh Anda juga kekurangan serat dan cairan, tapi tidak separah seperti tekstur sebelumnya.


6. Bongkahan lunak dengan ujung kasar dan encer.

Bentuk ini menandakan kesehatan tubuh Anda sedang turun. Bisa jadi, Anda akan mengalami diare.


7. Cair, tidak ada yang padat.

Anda menderita diare. Penyakit ini bisa disebabkan karena infeksi bakteri di usus. Diare merupakan cara tubuh membersihkan diri. Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari tubuh.


8. Lengket dan menempel di permukaan kloset.

Feses Anda mengandung terlalu banyak lemak, karena tubuh tidak menyerap lemak dengan baik. Kemungkinan adanya penyakit pankreatitis kronis yang mencegah penyerapan lemak secara normal.


Warna


1. Coklat.

Tubuh yang sehat ditandai dengan feses berwarna coklat. Warna ini merupakan perpaduan antara bilirubin yang berasal dari sel darah merah yang telah mati dan cairan empedu yang berasal dari kandung empedu. Cairan empedu selanjutnya akan dimetabolisme oleh bakteri yang terdapat di dalam usus. Metabolisme ini akan menghasilkan produk sampingan yang disebut “stercobilin”.Paduan antara bilirubin dan stercobilin inilah yang akan membuat feses tampak berwarna kecoklatan.

Namun, pada bayi yang baru lahir, tubuh belum dapat menghasilkan bilirubin, sehingga pewarnaan feses hanya melibatkan cairan empedu saja. Oleh karena itu, feses akan terlihat berwarna kekuningan atau kehijauan.


2. Hitam

Bisa jadi Anda mengalami pendarahan internal pada organ perut bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan. Hal ini dikarenakan darah akan mengalami proses oksidasi ketika melewati cairan asam lambung dan menghasilkan warna kehitaman. Namun, jangan khawatir karena konsumsi vitamin atau suplemen tertentu dengan kandungan zat besi juga dapat menyebabkan feses berwarna hitam. 


3. Hijau

Makanan terlalu cepat melewati usus sehingga proses pencernaan dan pewarnaan fesesnya belum sempurna. Selain itu, bisa jadi merupakan indikator adanya  infeksi bakteri, karena peradangan pada usus juga menyebabkan waktu transit feses menjadi singkat. Dalam kondisi ini, Anda bisa mengalami diare bila kondisi terus-menerus dibiarkan. Kemungkinan lainnya, Anda terlalu banyak mengonsumsi sayuran atau makanan yang mengandung warna hijau (klorofil).


4. Putih atau pucat

Warna tak lazim ini bisa jadi disebabkan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu atau adanya penyakit pada organ hati. Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya. Untuk memastikan, cek  kesehatan Anda ke dokter.


5. Kuning

Feses mengandung lemak berlebih dan cenderung berbau tajam. Hal ini bisa disebabkan karena gangguan penyerapan seperti yang disebabkan penyakit Celliac (kerusakaan pada usus halus yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi tertentu). Perbaiki pola makan atau diet Anda dengan mengurangi asupan lemak.


6. Merah atau ada bercak darah

Warna merah pada feses mengindikasikan adanya pendarahan internal pada organ perut bagian bawah, bisa di daerah rektum atau anus (misalnya ambeien). Penyebab lainnya adalah karena Anda terlalu banyak mengkonsumsi makanan berwarna merah seperti buah bit, buah naga merah, jus tomat, atau sup merah.



Bila Anda mengalami salah satu kelainan tekstur dan atau warna feses seperti di atas, pastikan dulu selama 2 – 3 hari. Jika selama itu warna atau teksturnya berturur-turut sama, maka segera cek kondisi kesehatan Anda ke dokter. Jadi, tidak ada salahnya kan memperhatikan kondisi kotoran Anda sebelum disiram di toilet ?


Sumber : health.kompas.com, vemale.com, terapisehat.com