TIPS SEHAT BERPUASA BAGI IBU MENYUSUI

Menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan hukumnya wajib, termasuk untuk ibu hamil dan menyusui. Berpuasa sambil menyusui memang diperbolehkan, selama tidak membahayakan kondisi kesehatan ibu dan bayi. Namun, ibu yang berpuasa pada masa menyusui (laktasi) sangat rentan dengan resiko dehidrasi dan hal itu dapat berpengaruh pada produksi ASI. Lalu tips apa saja yang bisa dilakukan ibu agar tetap dapat berpuasa pada masa menyusui?


1. Menguatkan keyakinan bahwa produksi ASI akan tetap lancar selama berpuasa.

Sebenarnya, saat berpuasa, ASI yang dihasilkan tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya. Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme kompensasi yang dilakukan oleh tubuh. ASI akan terus diproduksi dengan mengambil zat gizi berupa energi, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang tersimpan di dalam tubuh. Penggantian zat-zat tersebut terjadi pada saat berbuka puasa. Namun, produksi ASI dan kemampuan untuk berpuasa pada masa menyusui ini berkaitan erat dengan kondisi kesehatan ibu. Oleh karena itu, asupan gizi dan istirahat yang cukup harus terus diperhatikan.



2. Berpegang pada prinsip demand and supply

Prinsip demand and supply adalah “semakin banyak ASI yang dikeluarkan maka semakin banyak juga ASI yang akan diproduksi”. Pada saat bayi menyusui, saraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah prolaktin dan oksitosin. 

Hormon prolaktin memerintahkan sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Aktivitas ini menunjukkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Apabila ibu menyusui (atau ibu yang bekerja di luar rumah dan biasa memerah ASI untuk bayinya) menghentikan kegiatan memberikan ASI selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang. Bukan disebabkan karena kegiatan berpuasa, tetapi justru karena mengurangi kegiatan menyusui / memerah ASI.



3. Tetap makan tiga kali sehari (saat sahur, berbuka puasa, dan setelah shalat tarawih)

Pada dasarnya, tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa, 70% (atau sekitar 500 kalori) dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya (sekitar 200 kalori) didapatkan dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih harus dipertahankan.



4. Seimbangkan asupan gizi pada menu makanan dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10 – 20 % lemak. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus (yang terkandung dalam ASI) untuk tumbuh kembang bayi.



5. Perbanyak konsumsi cairan mulai dari berbuka hingga sahur

Saat berpuasa, cairan tubuh berkurang sebanyak 2 % hingga 3 %. Sebaiknya, penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan meminum air putih 2 liter perhari. Minum susu pada saat sahur sangat baik untuk mencegah anemia (berkurangnya kadar haemoglobin) pada ibu menyusui. Jus buah dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui. Minuman hangat saat berbuka dapat merangsang kelancaran ASI.



6. Istirahat yang cukup

Ibu yang berpuasa biasanya akan merasa lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak dapat mengembalikan energi.

Meski begitu, kesehatan setiap orang tentu berbeda. Jika ibu mengalami beberapa gejala seperti dehidrasi (sangat kehausan), urin berwarna gelap dan berbau tajam, sakit/nyeri kepala, dan tubuh terasa lemas bahkan nyaris pingsan, sebaiknya hentikan berpuasa. Demikian juga bagi ibu yang menyusui bayi berusia 1 – 6 bulan, dianjurkan untuk menunda berpuasa di bulan Ramadhan karena bayi usia 1 – 6 bulan masih memerlukan ASI eksklusif.

Tidak perlu khawatir karena Islam memberikan keringanan kepada ibu menyusui dengan memperbolehkan berpuasa di luar bulan Ramadhan atau dengan membayar fidiah.

Demikian tips sehat berpuasa bagi ibu menyusui. Semoga bermanfaat.

Sumber : merdeka.com, health.kompas.com, aimi-asi.org