DIET TANPA MAKAN SAYUR? AWAS BAHAYA BUAT KESEHATAN!

Belakangan ini metode diet yang dilakukan oleh seorang artis sedang ramai menjadi perbincangan. Pola diet yang berhasil membuatnya menurunkan berat badan hingga 24 kg dalam empat bulan tersebut terbilang ekstrem karena dalam seharinya ia hanya mengonsumsi 500 kalori bahkan tidak ada asupan sayur sama sekali.

Padahal diet ekstrem yang tidak menambahkan serat yang biasanya terdapat pada sayuran bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari antara, ahli gizi sekaligus ketua Indonesia Sport Nutrisionis Association (ISNA) dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menyatakan jika adanya pernyataan jika sayur bisa menghambat penurunan berat badan bisa dibilang keliru. 

Secara kimia tubuh, sayur justru bisa membantu jika terjadi kerusakan metabolik saat tubuh melakukan defisit energi. Sebab organ tubuh membutuhkan energi selama 24 jam karena terus bergerak dan bekerja. Saat keberadaan mikronutrien seperti vitamin dan mineral serta serat dalam tubuh tidak tercukupi dengan baik maka sistem kerja metabolik tidak bisa berlangsung dengan sempurna.  Tanpa konsumsi sayur, kolesterol dan kadar glukosa darah pun juga tidak akan stabil.

Serat dalam sayur pun bisa berfungsi untuk menjaga keseimbangan mikrobiota dalam tubuh. Jika mikrobiota tersebut mati, maka akan menyebabkan antibodi tidak terbentuk sehingga daya tahan tubuh melemah. Hal ini tentu saja membahayakan kesehatan, apalagi di masa pandemi ini. 

Sebaiknya jangan mudah tergiur dengan metode diet yang memberikan iming-iming bisa menurunkan berat badan dengan cepat dalam waktu singkat. Setiap orang memiliki kebutuhan kalori dan nutrisi yang berbeda-beda. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi agar tidak salah melakukan diet dan malah membahayakan kesehatan tubuh. 


Source:

Dikutip dari berbagai sumber