NEGATIF CORONA TAPI POSITIF HAMIL, INI YANG HARUS DILAKUKAN SAAT HAMIL DI TENGAH PANDEMI

Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pembatasan wilayah atau PSBB. Beberapa perusahaan pun menerapkan WFH atau Work From Home agar para karyawannya bisa bekerja di rumah agar tetap bisa melakukan karantina mandiri.

Namun ternyata, adanya kebijakan untuk karantina mandiri ini justru mengakibatkan lonjakan angka kehamilan. Dilansir dari Kompas.com, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mencatat terdapat lebih dari 400.000 kehamilan tak direncanakan per Mei 2020.

Padahal, hamil di masa pandemi merupakan hal yang sangat berisiko karena ibu hamil sangat rentan tertular Covid-19. Infeksi virus corona tidak hanya menyebabkan gejala yang berat bagi ibu hamil namun juga bisa membahayakan janin yang dikandung.

Fakta Mengenai Virus Corona dan Ibu Hamil

Virus corona merupakan jenis virus baru sehingga keberadaannya masih perlu dipelajari lebih lanjut. Karenanya, infeksi Covid-19 pada ibu hamil juga masih harus dipelajari lebih lanjut. Namun, perubahan sistem imun saat hamil membuat ibu hamil lebih rentan tertular Covid-19 atau penyakit lainnya yang lebih fatal. Saat seorang perempuan yang sedang berada di trimester awal kehamilan dan tertular virus corona dan mengalami demam tinggi, anak yang dikandungnya berisiko terlahir dengan cacat.

Virus corona yang saat ini tengah menjadi pandemi berasal dari golongan virus yang sama dengan virus penyebab SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome dan MERS atau Middle-East Respiratory Syndrome. Jika mengacu pada kasus kedua wabah tersebut, ibu hamil yang juga terkena SARS atau MERS berisiko lebih tinggi mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur. Hal ini pun bisa terjadi pada ibu hamil dengan Covid-19, namun hingga kini laporan kejadiannya masih sedikit.

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan Agar Tetap Aman Saat Hamil di Tengah Pandemi?

Virus corona ditularkan melalui percikan air liur saat batuk atau bersin. Saat ini pun belum ada data yang pasti mengenai penularan Covid-19 dari ibu ke janin dalam kandungannya. 

Pastikan untuk selalu melakukan langkah pencegahan penularan Covid-19 jika Anda sedang hamil. Dilansir dari website WHO, cara untuk menghindari infeksi ini sama seperti orang lain pada umumnya. Anda bisa melindungi diri dengan:

-Jaga selalu kebersihan. Jangan lupa untuk selalu rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer yang berbasis alkohol.

-Jaga jarak dengan orang lain setidaknya 1 meter, terutama dengan orang yang memiliki gejala flu-like syndrome

-Hindari untuk menyentuh area mata, hidung, dan mulut. Terutama jika tangan Anda tidak dalam keadaan bersih

-Gunakan masker saat Anda harus berpergian

-Jika Anda mengalami gejala yang menyerupai Covid-19, seperti demam, batuk, atau sesak nafas, sebaiknya segera cari pertolongan medis.

Ibu hamil sangat rentan terserang penyakit, karena adanya perubahan sistem kekebalan tubuhnya. Jika Anda dalam keadaan hamil, sebaiknya hindari untuk bepergian keluar rumah jika tidak dalam keadaan mendesak. Lakukan selalu protokol pencegahan penularan virus corona dan makan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Meskipun mengurangi aktivitas di luar rumah, namun pemeriksaan kandungan tetap perlu dilakukan. Saat adanya pandemi Covid-19 ini, dokter kandungan membuat aturan baru mengenai jadwal pemeriksaan yang harus dijalani oleh ibu hamil. Karenanya, Anda bisa memeriksakan kandungan Anda sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk mengurangi kunjungan ibu hamil ke rumah sakit karena risiko penularan Covid-19 di rumah sakit cukup tinggi.


Source:

Alodokter.com

Kompas.com