TIKTOK SEBABKAN PSIKOLOGIS TERGANGGU?

Akhir-akhir ini banyak netizen yang menggunakan aplikasi tersebut hanya untuk sekedar seru-seruan saja. Tak hanya itu, sebagian besar anak remaja bahkan memiliki penggemar hanya dengan bermain aplikasi tersebut atau sering disebut sebagai seleb Tik Tok. Memang bagi sebagian besar orang, memainkan aplikasi tersebut terasa seru. Namun, apa jadinya bila kecanduan?

Seorang psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Karel Karsten Himawan, mengatakan  bahwa masih belum ada kajian medis yang menyatakan kecanduan media sosial maupun aplikasi tertentu belum bisa disebut gangguan psikologis. Meskipun demikian, Karel berpendapat bahwa seseorang yang tidak bisa lepas dari media sosial atau aplikasi tertentu hingga mengganggu aktivitas sehari-harinya, maka ia harus memperoleh pendampingan psikologis.

Tak hanya itu, Karel juga berpesan pada para pengguna aplikasi, “"Use the app, but do not abuse it. Aplikasi itu dibuat supaya anak muda dapat mengeksplorasi kreativitasnya dalam mengisi waktu lenggang. Ketika waktunya dengan teman, tertawalah bersama; jangan hanya tertawa di depan kamera. Ketika waktunya bersama dengan keluarga, berceritalah dengan suara bukan dengan diketik." ucapnya.

Nah, jadi Sobat Sehat, sebenarnya tidak perlu khawatir dengan keberadaan aplikasi Tik Tok karena yang harus dikontrol adalah penggunanya.