RAMAI PENULARAN VIRUS HIV KARENA FACIAL, MUNGKINKAH?

Akhir-akhir ini, banyak netizen merasa khawatir dengan perawatan wajah. Pasalnya, salah satu followers Andrea Gunawan, seorang aktivis kesehatan seksual, mengaku bahwa ia tertular virus HIV karena perawatan facial yang ia jalani. Dalam akun pribadinya, @catwomanizer, Andrea membagikan cerita tersebut dan menghimbau agar pengikutnya lebih berhati-hati dalam memilih tempat facial. Netizen tentu bertanya-tanya, bisakah virus HIV ditularkan saat facial?

Seperti yang dilansir dari CNN, Andrea menjelaskan bahwa virus HIV hanya dapat ditularkan melalui cairan vagina, sperma, anus, ASI, dan juga darah. Penularan virus HIV melalui perawatan facial mungkin saja terjadi bila ada darah positif HIV yang tertinggal pada jarum suntik dan tidak disterilkan, namun justru digunakan pada orang lain. Meskipun kemungkinan terjadinya kecil, namun tentu Anda wajib mewaspadai hal tersebut.

Virus HIV yang tertinggal dalam jarum suntik pada suhu kamar dapat bertahan hingga 42 hari. Namun, bila suhunya lebih tinggi, maka virus dapat bertahan hingga 7 hari. Menurut dugaan Andrea, pengikutnya yang tertular virus HIV tersebut mungkin terjadi sebab ada darah yang tertinggal pada tabung jarum suntik. Besar kemungkinan klinik kecantikan tersebut tidak mengikuti prosedur kebersihan alat yang seharusnya.

Oleh karena itu, Andrea juga berpesan pada pengikutnya untuk memilih klinik kecantikan yang memiliki standar prosedur pelayanan yang jelas. Kehigienisan tentu harus menjadi poin utama yang diperhatikan bila melakukan perawatan. Tak hanya itu, Andrea juga berpesan untuk tetap waspada dengan persebaran virus HIV dan melakukan pengecekan HIV agar dapat segera diatasi bila memang tertular. Tak perlu takut karena kini sudah tersedia obat ARV yang dapat menekan virus HIV agar tidak menular kepada orang lain bila dikonsumsi setiap hari.


Sumber: CNN.com