MENDERU DENGAN TAGLINE BARU

Majalah pengusaha – informasi peluang usaha indonesia. Edisi 22 / Oktober 2011

Tidak mengalah pada persaingan dan kejenuhan pasar dengan terus berinovasi menjadikan Apotek K-24 selalu berada satu langkah di depan. Menerapkan strategi bisnis yang baru menjadi salah satu cara mendobrak kejenuhan tersebut. Dengan menciptakan tagline baru yang lebih representatif Apotek K-24 jadi lebih friendly terhadap konsumennya.

Target menambah 40 gerai apotek tiap tahunnya yang dilakukan oleh Apotek K-24 sebagai pelopor waralaba apotek menjadi tolak ukur bahwasanya bisnis yang bergerak di bidang kesehatan ini masih memberi angin segar. Meskipun kecenderungan pasar menunjukkan tanda-tanda kejenuhan. Kendati demikian nyatanya Apotek K-24 tetap mampu membuka gerai hingga 260 yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya Apotek K-24 memberikan pelayanan optimal baik bagi konsumen maupun mitra kerja.

Sejak dirintis oleh Gideon Hartono tahun 2002 silam Apotek K-24 terus menunjukkan progres yang signifikan. Ini terbukti dengan terus mengalirnya aplikasi kerjasama waralaba yang meningkat tiap tahunnya ke Apotek K-24. “Kurang lebih ratusan orang tiap tahunnya menyatakan minatnya menjadi terwaralaba Apotek K-24,” ujar Gideon Hartono owner waralaba Apotek K-24.

Pesatnya pertumbuhan waralaba Apotek K-24 didasari oleh tingginya dedikasi pihak Apotek K-24 sebagai perawalaba yang memberikan layanan optimal yang mungkin tidak dimiliki oleh apotek pada umumnya. Misalnya beroperasinya apotek secara 24 jam penuh di mana konsumen bisa mengakses obat dalam keadaan darurat, tersedianya layanan pengantaran dan penjemputan resep obat dan tidak ada perbedaan harga obat meski pada hari libur atau malam hari. “Fasilitas yang kami berikan kepada konsumen seperti menjamin keaslian obat juga menjadi keunggulan kami di tengah sesaknya persaingan bisnis apotek. Ditambah harga obat yang relatif terjangkau membuat masyarakat golongan bawah tetap bisa mendapatkan kualitas obat yang baik tanpa menguras kantong mereka,” terang Gideon.

Menghadapi persaingan sehat sesama kompetitor waralaba apotek, Gideon telah menyiapkan cara jitu selain terus memperbaiki sistem waralaba yang selama ini sudah berjalan. Inovasi adalah jalan lain untuk bersaing dengan kompetitor. Namun inovasi pada bidang bisnis apotek tidak seperti industri kreatif yang dituntut menciptakan produk baru yang lebih canggih. Apotek K-24 berinovasi lewat tagline yang lebih representatif. Tagline tersebut sengaja diluncurkan untuk memberi gambaran yang lebih tepat mewakili visi dan misi Apotek K-24 yang terbaru. Tagline ini juga diciptakan agar lebih mudah dicerna maknanya oleh konsumen. Ini dimaksudkan sebagai langkah pendekatan terhadap konsumen yang menjadi perhatian utama Apotek K-24.

Jika sebelumnya mengusung tagline “Bisnis Bagus Tahan Krisis” yang lebih ditujukan untuk meyakinkan mitra agar bekerjasama dimana Apotek K-24 membuktikan jati dirinya tetap berkibar di tengah banyaknya bidang usaha lain yang terancam gulung tikar sekitar tahun 2005. Tahun 2011 ini Apotek K-24 menambahkan tagline baru sebagai penyempurnaan logo berupa “Sobat Sehat Kita-Kita” yang lebih ditujukan kepada konsumen sebagai pembeli langsung produk-produk Apotek K-24. “Tagline baru ini sebagai upaya memberikan gambaran lebih nyata kepada konsumen seperti apa Apotek K-24 ini. Artinya bisa dikatakan sebagai sosok yang selalu ada saat dibutuhkan, menggambarkan ketersediaan obat yang relevan juga pelayanan 24 jam non stop dan dekat,” papar Gideon.

Lebih lanjut Gideon juga menekankan arti kebersamaan membangun waralaba Apotek K-24 ini pada kata “Kita-Kita” di logo tersebut. Ia menginginkan bisnis yang ia dirikan lantaran terinspirasi ketika banyak orang kesulitan menemukan obat di malam hari dan hari libur ini bisa dibangun dari rasa kebersamaan yang erat. “Kedekatan kami sebagai penyedia obat dengan harga terjangkau dengan konsumen yang membutuhkan obat murah diupayakan lewat pembukaan lebihbanyak gerai apotek yang dekat dengan pemukiman warga,” lanjut Gideon.

Memang ketersediaan obat yang dibutuhkan sangat penting untuk membantu menolong pasien yang seringkali sakit pada saat tak ter-duga dan tidak bisa ditunda. Kedekatan gerai menjadi faktor penting yang diperhatikan oleh Apotek K-24 dimana menghemat waktu untuk mengurangi penderitaan pasien. Gideon mengembangkan strategi pendekatan konsumen untuk tetap membuat Apotek K-24 kian melaju kencang meninggalkan kompetitornya. “Kami sudah cukup sukses meyakinkan mitra, kini saatnya kami mengalihkan perhatian pada konsumen dengan memberikan pelayanan lebih optimal dari sebelumnya,” imbuh Gideon.

Layanan optimal yang ia maksud adalah menyediakan kualitas SDM dimana tenaga kerja tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas standar pelayanan karena berhadapan langsung dengan konsumen. Gideon menetapkan standar yang cukup tinggi dalam merekrut tenaga kerjanya. “SDM sempat menjadi masalah bagi kami karenanya kami tidak ingin masalah tersebut menghambat perkembangan kami. Melalui training yang berkesinambungan dan selalu kami evaluasi diharapkan masalah ini dapat teratasi,” jelas Gideon.

Sebagai garda depan yang mewakili keseluruhan profil Apotek K-24, SDM menjadi ujung tombak memberi layanan yang maksimal. Tidak hanya sekedar melayani transaksi pembelian obat-obatan atau menjaga rutinitas operasional gerai berlangsung baik. Namun juga mampu menjadi sosok yang berempati. Setidaknya lewat rasa kepedulian akan tercipta kedekatan seperti yang diinginkan Gideon tadi. Ia berharap lewat strategi ini merek Apotek K-24 menjadi merek nasional yang kian dipercaya konsumen dan mitra bisnis serta menjadi pemimpin pasar bisnis apotek di Indonesia.

Faktor penting yang membedakan Apotek K-24 dengan apotek lainnya :

  1. Ketersediaan obat yang cukup lengkap, relevan dan bisa diakses selama 24 jam penuh dengan lokasi gerai yang mudah dijangkau.
  2. Obat-obatan yang dijual aman dikonsumsi dengan tercantumnya keterangan halal dan non-halal.
  3. Tersedia pilihan obat generik dan non-generik memberi kemudahan pembeli memilih obat yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan finansialnya.
  4. Kesigapan SDM dalam pelayanan akan mempersingkat waktu tunggu/antri.
  5. Strategi pendekatan konsumen yang diusung meringankan beban pikiran dan emosional pelanggan.
  6. SDM yang berpengetahuan dan berpengalaman mengurangi terjadinya human error.