MEMPERINGATI HARI KUSTA SEDUNIA, KENALI FAKTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI INDONESIA

Kusta atau lepra merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium leprae. Minggu terakhir bulan Januari selalu diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia. Meskipun jarang dibahas, bukan berarti Indonesia terbebas dari penyakit ini. 

Menurut data dari WHO dalam Weekly Epidemiological Report 2016, Indonesia berada dalam posisi 3 dengan penderita kusta terbanyak setelah India dan Brasil. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini. Simak selengkapnya ya Sobat Sehat!

Dapat Menular dari Pernapasan

Menurut Kementerian Kesehatan, kuman penyebab penyakit kusta menular pada manusia melalui kontak langsung dengan penderita, yakni melalui lesi baik mikroskopis atau makroskopis juga kontak yang lama dan berulang serta ditularkan melalui pernapasan.

Masa Inkubasi Sampai 5 Tahun

Bakteri penyebab kusta dapat mengalami perkembangbiakan dalam 2-3 minggu dan mampu bertahan 9 hari di luar tubuh manusia. Setelah itu bakteri akan membelah dalam jangka 14-21 hari dengan masa inkubasi rata-rata 2,5 tahun bahkan sampai lebih dari 5 tahun. Setelah itu barulah timbul gejala kusta pada orang yang terinfeksi.

Setelah melewati masa inkubasi selama bertahun-tahun gejala kusta akan mulai muncul. Secara umum, orang yang terkena kusta akan ditandai dengan munculnya bercak putih, merah, rasa kesemutan, hingga anggota tubuh yang tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala awal ini pun akan semakin meningkat hingga menyebabkan kerusakan permanen. 

Bisa Terjadi  Kerusakan Permanen

Setelah gejala kusta muncul, gejala ini pun akan menyebar secara perlahan dan menjadi semakin parah. Menurut Kemenkes, penanganan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif sehingga terjadi kerusakan permanen pada kulit, anggota gerak, saraf, dan mata.

Tak Ada Vaksin 

Kusta bisa diobati namun sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penularannya. Salah satu cara untuk memutus rantai penularannya adalah dengan memberikan obat kusta. Namun sayangnya masih ada masyarakat yang belum tahu dan enggan untuk mencari pengobatan. Penyebabnya adalah adanya stigma negatif dalam masyarakat menjadi kendala pada penderitanya untuk mencari pengobatan. 

Meskipun belum ada vaksin, Kemenkes menyebutkan sekitar 95% manusia kebal terhadap kusta dan hanya sebagian kecil yang ditulari. Bahkan dari sekitar 5% manusia yang tertular, sekitar 70% diantaranya dapat sembuh sendiri dan hanya 30% yang menjadi sakit. 


Sobat Sehat, kusta bukanlah kutukan. Penyakit ini bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Yuk kita ubah stigma pada pasien kusta! Beri mereka informasi pengobatan pada layanan kesehatan untuk menjadikan Indonesia terbebas dari kusta.



Source:

Dikutip dari berbagai sumber