EFEK SAMPING SETELAH LEPAS DARI DEPAKEN

Kini, konsultasi obat bisa dilakukan di rumah. Sebagai Sobat Sehat masyarakat Indonesia, Apotek K-24 menyediakan layanan Halo Apoteker yang memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi obat dari rumah. Berbagai pertanyaan dan konsultasi mengenai obat serta masalah kesehatan bisa disampaikan melalui Halo Apoteker. Semua pertanyaan akan dijawab oleh apoteker-apoteker handal dan profesional dari Apotek K-24. Temukan juga jawaban yang Anda inginkan di berbagai kategori keluhan yang tersedia. Segera sampaikan pertanyaan Anda, dan apoteker kami akan menjawab.

Anak saya dulu konsumsi yg pertama dilantin kemudian diganri depaken selama 3 th, sekarang anak sudah tidak konsumsi obat tersebut, sekarang anak saya sudah 10 th umurnya, tapi kelihatan pemalas, kurang tanggap situasi, mudah emosi, sepertinya dg anak sebayanya kok gak seperti mereka. Anak saya seperti kelakuannya dibawah umur mereka, apa efek lainnya seperti itu yaa.. Terima kasih atas jawaban dan masukan nya

Jawaban tentang "Efek samping setelah lepas dari DEPAKEN"

Salam sehat Bp. Agus,

Terima kasih atas pertanyaan yang Anda ajukan kepada Halo Apoteker. Sebagai informasi, rubrik ini diasuh oleh Apoteker Apotek K-24. Jawaban yang disampaikan hanya bersifat informatif saja dan tidak dapat menggantikan diagnosa dokter.


Dilantin (Phenytoin) adalah salah satu obat pada terapi epilepsi yang berfungsi mencegah atau mengontrol kejang pada penderita. Penggunaan Dilantin berisiko menimbulkan efek samping berupa mengantuk, kelelahan, ataksia, mudah marah, sakit kepala, gelisah, gangguan berbicara, gugup, gangguan pada gerakan mata, pusing, vertigo, dan kesemutan.


Sedangkan Depakene (valproate) adalah salah satu OAE (obat anti epilepsi) lini pertama yang hampir dapat diberikan pada semua jenis epilepsi. Penggunaan obat ini dapat mengakibatkan gangguan pada hati, jika diberikan pada anak usia kurang dari 2 tahun. Karenanya tidak boleh diberikan pada anak dengan gangguan fungsi hati atau sedang mengkonsumsi obat anti TBC.


Meskipun obat-obat tersebut memiliki efek samping, pengobatan tetap harus dilanjutkan hingga tuntas. Penghentian penggunaan obat ini sebaiknya atas anjuran dokter karena obat epilepsi merupakan obat yang harus diminum secara teratur dan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.

Lama pengobatan pada kasus anak dengan epilepsi, umumnya adalah selama 2 tahun, hal tersebut dibuktikan dengan pemeriksaan EEG. Jika setelah 3 tahun bebas kejang, pengobatan harus dihentikan. Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap, setidaknya selama 3 bulan dengan cara menurunkan dosisnya sedikit demi sedikit. Tidak boleh dihentikan secara mendadak karena akan menyebabkan terjadinya kejang hebat pada pasien.



Meski pada literatur tidak disebutkan efek samping lanjutan setelah penghentian penggunaan obat selama beberapa waktu tertentu, perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh anak Anda sebaiknya dikonsultasikan kembali dengan dokter yang menangani pada pengobatan sebelumnya. Agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kesehatan anak Anda dan dapat diberikan diagnosa serta terapi yang tepat.



Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk atau obat lainnya, Anda dapat mengunjungi gerai Apotek K-24 terdekat, atau kunjungi website apotek online kami di www.k24klik.com .

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.   
 

KOMENTAR

TAMBAH KOMENTAR

TAMBAH KOMENTAR