EFEK SAMPING PENGGUNAAN DEPAKENE DAN DILANTIN

Kini, konsultasi obat bisa dilakukan di rumah. Sebagai Sobat Sehat masyarakat Indonesia, Apotek K-24 menyediakan layanan Halo Apoteker yang memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi obat dari rumah. Berbagai pertanyaan dan konsultasi mengenai obat serta masalah kesehatan bisa disampaikan melalui Halo Apoteker. Semua pertanyaan akan dijawab oleh apoteker-apoteker handal dan profesional dari Apotek K-24. Temukan juga jawaban yang Anda inginkan di berbagai kategori keluhan yang tersedia. Segera sampaikan pertanyaan Anda, dan apoteker kami akan menjawab.

Kepada Yth. Apoteker Apotek K-24
Apakah efek samping yang dapat terjadi untuk penggunaan depakene sirup 250mg/5ml dan dilantin kapsul 100mg selama 2 tahun. Dimana obat tsb digunakan untuk pengobatan epilepsi pada bayi sejak usia 2bln, dimana sekarang berusia 4bln dengan BB 7,3kg dengan dosis pemakaian:
- Depakene : 2 x 1ml
- Dilantin : 3 x 12 mg

Jawaban tentang "Efek samping penggunaan depakene dan dilantin"

Dear Ibu Dwi,


Terima kasih atas pertanyaan yang anda ajukan kepada Halo Apoteker.


Depakene (valproate) adalah salah satu OAE (obat anti epilepsi) lini pertama yang hampir dapat diberikan pada semua jenis epilepsi. Penggunaan obat ini dapat mengakibatkan gangguan pada hati, jika diberikan pada anak usia kurang dari 2 tahun. Karenanya tidak boleh diberikan pada anak dengan gangguan fungsi hati atau sedang mengkonsumsi obat anti TBC. Sedangkan efek samping penggunaan Dilantin (fenitoin) dapat menyebabkan gusi menebal dan ataksia.


Meskipun kedua obat tersebut memiliki efek samping, jangan menghentikan penggunaan obat tanpa anjuran dokter karena obat epilepsi merupakan obat yang harus diminum secara teratur dan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Kadangkala, obat perlu terus dikonsumsi walaupun efek samping masih dapat dirasakan demi mencapai kesembuhan pasien. Apabila anda takut dengan efek samping yang terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemberian obat alternatif yang lebih aman dan disesuaikan dengan kondisi buah hati anda.


Sedangkan lama pengobatan pada kasus anak dengan epilepsi, umumnya adalah selama 2 tahun, hal tersebut dibuktikan dengan pemeriksaan EEG. Jika setelah 3 tahun bebas kejang, pengobatan harus dihentikan. Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap, setidaknya selama 3 bulan dengan cara menurunkan dosisnya sedikit demi sedikit. Tidak boleh dihentikan secara mendadak karena akan menyebabkan terjadinya kejang hebat pada pasien.


Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.


Terima kasih.

 

Produk terkait :


Depakene sirup , Dilantin kapsul

 

KOMENTAR

TAMBAH KOMENTAR

TAMBAH KOMENTAR