TERKAIT KAPTEN PERSELA MUNCUL DUGAAN HIPOKSIA, APA ITU ?

Masih dalam suasana berkabung atas meninggalnya Kapten sekaligus kiper andalan Persela Lamongan, pada Minggu sore saat melawan Semen Padang. Choiul Huda melakukan aksi penyelamatan berbuah benturan keras pada bagian dada dan kepala akibat terkena benturan rekan setim. Terkait kejadian Choirul Huda, muncul dugaan adanya Hipoksia. 

Menurut analisa Matias Ibo yang sekaligus mantan fisioterapi timnas, yang dilansir Bolasport.com menuturkan bahwa tindakan pertama yang harus dilakukan adalah penilaian pada saat kejadian. Pertama, amati apakah pemain masih sadar saat alami benturan. Kedua, apakah ada luka di kepala, jika ada berasal dari mana. Ketiga, apakah ada tulang leher dan kepala yang patah atau retak. Kemudian amati gejalanya apakah lidahnya tertelan atau tidak, bisa diketahui dari dia minta udara atau cara bergeraknya. Jika alami benturan di kepala, beberapa detik terjadi keram pada kaki, dan semuanya mengeras. Jika mengeras otomatis sarafnya akan mati rasa sesaat. Disitu lidah tertelan dan kehabisan udara, dan disebut Hipoksia. 

Bila terjadi semacam itu, miringkan tubuh korban, dan dari belakang korban tim medis harus bisa mengeluarkan lidahnya. Jadi tidak boleh langsung ditanduk dan dibawa, karena korban langsung terbalik dan terlentang. Menurut situs kerjanya.net Hipoksia dibagi dalam 4 jenis yaitu hiposik, anemik, stagnant, dan histotoksik.

Penulis : Andyan Dhauta Dhira

Sumber : BolaSport.com, Kerjanya.net