TERTIDUR HAMPIR SATU TAHUN, APA ITU SLEEPING BEAUTY SYNDROME?

Belakangan ini media sosial ramai dengan adanya bayi di Jawa Timur yang tertidur hampir satu tahun. Sebelumnya pada tahun 2017 juga pernah terdapat kasus seorang anak asal Kalimantan yang membuat heboh karena tidur selama 10 hari 10 malam.

Kondisi tidur dalam jangka waktu yang lama ini dalam dunia medis disebut dengan Kleine-Levin Syndrome (KLS) atau umumnya dikenal dengan sleeping beauty syndrome. Kondisi ini disebabkan karena adanya gangguan saraf yang kompleks dan merupakan kasus yang langka terjadi. Umumnya gangguan ini menyerang remaja namun juga bisa terjadi pada anak-anak dan usia dewasa muda.

Dilansir dari Detik Health, sleeping beauty syndrome ditandai dengan tidur dengan jumlah berlebihan dan periode yang berulang. Selain itu juga disertai dengan perilaku yang berubah hingga berkurangnya pemahaman akan dunia sekitar. 

Saat sleeping beauty syndrome terjadi, biasanya pasien menjadi semakin mengantuk dan tertidur hampir sepanjang malam. Karenanya, semua aktivitas normal berhenti dan mereka terkadang hanya bangun untuk makan atau pergi ke kamar mandi. Munculnya gangguan ini pun bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, bahkan bulan.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan pasti untuk kondisi sleeping beauty syndrome ini. Namun sebaiknya keluarga pasien melakukan pengawasan penuh di rumah.

Meski begitu, dalam beberapa kasus, biasanya dokter meresepkan obat yang bersifat stimulan untuk membantu penderitanya mengendalikan rasa kantuk.

Sleeping beauty syndrome ini bisa berlangsung hingga lebih dari 10 tahun. Waktu yang lama ini bisa menyebabkan dampak buruk bagi pasien karena tidak bisa beraktivitas seperti orang pada umumnya. Karenanya, sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mendapati seseorang yang tidur berlebihan agar terhindar dari risiko sleeping beauty syndrome.


Source:

Detik Health