TULISAN CAKAR AYAM DOKTER MULAI DILARANG DI NEGARA INI, APA SEBABNYA?

Mungkin Anda pernah menerima resep dokter yang membuat Anda bertanya-tanya apa isinya, sebab dokter memang sudah terkenal memiliki tulisan cakar ayam atau sulit dibaca orang awam. Namun, uniknya, ketika Anda membawa resep maupun catatan dokter tersebut ke perawat atau apoteker, mereka akan dapat membacanya dengan mudah dan segera memberikan resep obat sesuai yang ditulis oleh dokter.

Tulisan cakar ayam ala dokter ini ternyata memang sengaja dibuat demikian, sebab tulisan tersebut merupakan alat komunikasi antara dokter, perawat, dan apoteker. Jadi, wajar bila orang awam tidak dapat membacanya. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari agar tidak terjadi penyalahgunaan obat bila setiap orang dapat membaca resepnya. Dikutip dari detikHealth, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH yang merupakan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menambahkan bahwa dia cenderung lebih suka menjelaskan kepada pasien secara langsung mengenai setiap resep yang ditulisnya. Oleh karena itu, pasien memang harus lebih aktif bila ingin mengetahui jenis-jenis obat yang diresepkan untuknya.

Meskipun demikian, ternyata tulisan dokter yang sulit dibaca sudah mulai menjadi perhatian di Inggris. Baru-baru ini, muncul himbauan dari Academy of Medical Royal Colleges agar semua dokter dapat mengubah gaya tulisannya agar pasien dapat turut terlibat dalam peresepan obat. Himbauan tersebut digagas oleh spesialis ginjal dr. Hugh Rayner yang dikemas dalam kampanye “Please Write to Me”. Kampanye tersebut mengajak para dokter untuk menulis catatan medis maupun resep obat dengan gaya tulisan yang dapat dibaca oleh pasien. Dengan demikian, pasien merasa terlibat dalam setiap pengobatan yang ia jalani.

Kampanye ini pun telah disetujui oleh Perhimpunan Dokter Umum Inggris. Pasalnya, banyak dokter yang mendapatkan keluhan dari pasien karena mereka tidak dapat membaca catatan yang diberikan. Dengan mengubah gaya tulisan, pasien pun akan merasa terlibat sehingga ia merasa dipedulikan dalam proses pengobatan yang ia jalani. Tentunya hal ini akan membawa manfaat baik bagi semua orang, dan mengurangi kemungkinan salah baca resep atau catatan di kalangan pekerja medis.


Sumber: Detik.com