PERBEDAAN GAGAL GINJAL AKUT DAN KRONIK: DARI PENYEBAB HINGGA CARA PENGOBATAN

Beberapa bulan ini, penyakit gagal ginjal akut  sedang merebak di Indonesia dengan kemunculan kasus pada anak-anak. Apa Sobat Sehat tahu bahwa gagal ginjal sebenarnya terbagi menjadi dua jenis penyakit. Oleh karena itu, mari ketahui apa saja perbedaan gagal ginjal akut dan kronik.

Pada dasarnya, ginjal memiliki tugas untuk menyaring sisa metabolisme yang kemudian akan dibuang melalui urine. Dalam keadaan normal, ginjal dapat menyaring 120 sampai 150 liter darah dan menghasilkan 1 hingga 2 liter urine setiap harinya. Namun, beda keadaan jika ginjal dalam keadaan sakit dan tidak bisa bekerja secara optimal.

Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronik

Penyakit gagal ginjal merupakan suatu keadaan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan normal. Alhasil, limbah atau sisa metabolisme tidak bisa tersaring yang akan menyebabkan penumpukan cairan. Kondisi ini tentu menghasilkan gejala-gejala yang membuat tubuh tidak nyaman.

Terdapat dua jenis gagal ginjal, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Perbedaan dari kedua jenis gagal ginjal ini sebenarnya terletak pada waktu terjadinya penyakit. Untuk lebih lanjut, yuk, simak penjelasan di bawah ini:

Penyebab Gagal Ginjal

Gagal ginjal akut umumnya disebabkan karena suatu hal yang bisa merusak ginjal, seperti kecelakaan, operasi, infeksi, dehidrasi, trauma, dan keracunan paparan logam. Selain itu, masih ada beberapa faktor yang mendorong penyakit, yaitu:

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

  • Ada sumbatan pada saluran kemih.

  • Memiliki penyakit yang bisa merusak ginjal, seperti lupus dan glomerulonefritis.

Sedangkan penyebab gagal ginjal kronis adalah karena penyakit dalam jangka panjang, seperti diabetes dan juga hipertensi. Kedua penyakit ini bisa merusak ginjal secara perlahan. Artinya, gagal ginjal kronis terjadi dalam jangka waktu panjang, sedangkan gagal ginjal akut bisa muncul secara mendadak.

Gejala Gagal Ginjal

Perbedaan gagal ginjal akut dan kronik tidak hanya terletak pada penyebab saja, gejala penyakitnya pun juga berbeda. Berikut beberapa gejala gagal ginjal akut yang harus diwaspadai:

  • Berkurangnya jumlah urine hingga tidak bisa buang air kecil.

  • Demam selama 3 hingga 5 hari.

  • Perut mual dan muntah.

  • Sakit di bagian perut dan punggung.

  • Pembengkakan tungkai karena penumpukan cairan.

  • Muncul ruam dan gatal-gatal.

  • Nafsu makan menurun.

Pada gagal ginjal kronis, gejala penyakit berkembang secara bertahap sehingga terkadang penderita tidak menyadarinya. Akibatnya, penyakit ini biasanya akan terdeteksi ketika sudah pada tahap yang parah.

Ketika organ ginjal ini rusak, terdapat beberapa gejala yang bisa muncul, yaitu:

  • Tidak ada nafsu untuk makan.

  • Badan akan terasa lemas dan mudah lelah.

  • Kulit menjadi kering dan timbul gatal-gatal.

  • Pergelangan kaki dan mata biasanya membengkak karena kelebihan cairan.

  • Ada dorongan untuk sering buang air kecil.

  • Kram otot di malam hari sehingga sulit untuk tidur.

Pengobatan Gagal Ginjal

Umumnya, pengobatan gagal ginjal akut ini harus lewat perawatan inap di rumah sakit. Perawatan ini biasanya berfokus pada menangani penyebab dasarnya sehingga dapat mencegah komplikasi. Bentuk pengobatan ini di antaranya memberikan cairan dan kalsium intravena, menggunakan obat diuretik, serta hemodialisis.

Sementara gagal ginjal kronis tidak dapat diobati, tetapi terdapat bentuk perawatan yang bisa memperlambat perkembangan penyakit. Berikut beberapa perawatan yang dimaksud:

  • Obat tekanan darah tinggi (hipertensi).

  • Obat kolesterol untuk mencegah penumpukan plak.

  • Obat diuretik untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

  • Suplemen vitamin D.

  • Lakukan diet rendah protein.

Beberapa obat dan suplemen di atas, bisa Sobat Sehat temukan di Apotek K-24. Tentu saja untuk menggunakan obat-obat ini, Sobat Sehat harus berkonsultasi dengan apoteker K-24 atau mendapat resep dari dokter terlebih dahulu.

Mana Penyakit yang Lebih Berbahaya?

Itulah perbedaan gagal ginjal akut dan kronik yang harus Sobat Sehat ketahui, lalu mana sih jenis yang lebih berbahaya?

Meskipun gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan bisa kembali dalam keadaan normal, tapi banyak kasus yang menyebabkan kerusakan permanen. Kondisi ini pastinya berisiko mengakibatkan penyakit gagal ginjal kronis.

Sementara jika seseorang sudah terkena gagal ginjal kronis, maka penderita tidak akan bisa disembuhkan lagi. Hal ini membuat penderita harus melakukan cuci darah sepanjang hidup atau menerima transplantasi ginjal.

Artinya, baik gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis sama-sama penyakit yang berbahaya.

Demikian ulasan mengenai perbedaan gagal ginjal akut dan kronik yang harus Sobat Sehat ketahui, semoga dapat bermanfaat.