TAK SENGAJA TELAN JARUM, APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Menelan benda asing tentunya sangat berbahaya bagi tubuh. Apabila benda yang ditelan lunak dan kecil, mungkin benda tersebut akan langsung meluncur di sepanjang alat pencernaan dan terbuang bersama feses. Namun, bagi benda-benda berujung runcing seperti jarum pentul atau peniti yang terbuka, bisa jadi berbahaya apabila tersangkut di dinding usus atau organ lainnya.

Biasanya, kasus menelan objek asing dapat terjadi pada balita karena mereka belum tahu apa yang mereka telan. Mungkin Anda tidak melihat proses penelanan benda asing tersebut, namun Anda bisa melihat beberapa gejala yang muncul seperti tersedak, kesulitan bernapas, batuk, terdengar bunyi ngik saat bernapas. Bahkan, bila benda yang ditelan bersarang di usus atau lambung, terdapat beberapa gejala lain yang mungkin muncul seperti muntah, air liur selalu menetes, sakit pada dada atau tenggorokan, tidak mau makan, sakit perut, dan demam.

Bila benda yang ditelan tidak bisa keluar sendiri, ada kemungkinan bahwa benda tersebut tersangkut di organ dalam tubuh. Benda yang berujung tajam bisa menyebabkan luka pada organ dalam dan kemungkinan besar dapat menyebabkan infeksi. Infeksi tersebut dapat mengarah ke aspirasi pneumonia atau infeksi paru-paru yang terjadi karena terhirupnya sesuatu ke saluran pernapasan. Hal ini dapat dilihat dari gejala yang muncul seperti dada sakit dan batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh. Apabila benda asing yang tertelan dibiarkan bersarang di dalam tubuh, orang yang menelan dapat berakhir pada kematian.

Lalu, apa yang harus dilakukan ketika menelan objek asing?

Segera panggil ambulans atau bawa orang yang menelan ke unit gawat darurat di rumah sakit. Dokter akan melakukan rontgen X-ray untuk mengetahui lokasi benda asing yang tertelan. Selanjutnya akan dilakukan operasi agar benda tersebut dapat dikeluarkan. Satu hal yang perlu diingat, saat membawa pasien yang menelan benda asing ke rumah sakit, dudukkan pada posisi bersandar dan usahakan pasien tidak banyak bergerak. Hal ini dilakukan untuk menghindari benda asing bergerak lebih jauh atau melukai organ dalam tubuh pasien.


Sumber: Healthline.com