BASIC MEDICAL EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN APOTEK K-24

Pelayanan kefarmasian saat ini telah bergeser orientasinya dari pelayanan obat (drug oriented) menjadi pelayanan pasien (patient oriented) dengan mengacu kepada Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang tadinya hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi berubah menjadi pelayanan yang komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.



Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut maka Apoteker dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya agar mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain secara aktif dan juga mampu berinteraksi langsung dengan pasien. Tuntutan tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi seorang Apoteker untuk mengubah citra apotek maupun profesi Apoteker itu sendiri ke arah yang lebih baik dengan salah satu caranya yaitu meningkatkan kompetensi dalam hal KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi. 


Apotek K-24 yang sudah memiliki lebih dari 330 gerai di seluruh Indonesia secara rutin melaksanakan program-program pelatihan dalam rangka menjaga ketersediaan dan meningkatkan kualitas SDM khususnya Apoteker. Diharapkan peserta pelatihan mampu menjaga mutu pelayanan sesuai dengan budaya dan karakter Apotek K-24. Salah satu program pelatihan tersebut adalah Basic Medical Education (BME). 


Sabtu (29/9) lalu Apotek K-24 bekerja sama dengan Pfizer kembali mengadakan program pelatihan BME yang rutin dilaksanakan setiap bulan untuk Apoteker - Apoteker area D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tema yang dibawakan adalah Penatalaksanaan Terapi Kolesterol dan Hipertensi Berdasarkan American Heart Association (AHA) dan Joint National Committee (JNC) 2013 dengan pembicara dr. Deviyana V. Florencia (Tim Medical PT. Pfizer Indonesia) dan Bp. Nanang Munif Yasin, M. Pharm., Apt. (Sekretaris PD IAI DIY). Bertempat di Hall K-24 Academy Jl. Tambak Kav-24, Kasihan, Bantul – DIY, program pelatihan BME kali ini diikuti oleh 50 apoteker D.I. Yogyakarta dan Jateng.


Tujuan diadakannya program pelatihan BME ini adalah untuk membantu Apoteker (khususnya Apoteker K-24) dalam memahami suatu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat, termasuk gejala dan tanda-tandanya, sehingga Apoteker dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara hidup sehat untuk pencegahan penyakit tersebut.


Bagi Apotek K-24, pelatihan SDM memiliki peran yang sangat signifikan, terutama dalam hal pengembangan diri, pengayaan pengetahuan, dan skill SDM khususnya Apoteker. Selain tenaga pengajar dari internal Apotek K-24, dalam program pelatihan BME ini juga didatangkan tenaga pengajar dari luar yang menyangkut keahlian di bidang tertentu, misalnya Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk kefarmasian, dokter untuk kesehatan, dan tenaga ahli lainnya.


Adapun tujuan lain dari program pelatihan BME ini adalah untuk meningkatkan penjualan di gerai Apotek K-24 karena dalam program ini apoteker juga dilatih keterampilan menentukan Taktik & Strategi Penjualan yang tepat dengan pendekatan CARE (Customer, Activities, Relationship dan Enterprising) sehingga pelayanan terhadap konsumen semakin prima.