Sekarang ini, bisnis waralaba (bahasa kerennya franchise) lagi ngetren banget.Bahkan apotek pun di waralabakan, contohnya apotek K-24, Century dan Guardian.Karena aku belom pernah beli obat di Century maupun di Guardian, jadi aku mau ngomongin tentang K-24 aja.
Sekarang K-24 udah ada dimana-mana, terutama di jogja, coba dech, kamu ke jalan magelang, gejayan, kaliurang, pasti nemuin apotek K-24. Wajar aja sih, soalnya apotek ini emang dilahirkan di Yogyakarta, tepatnya pada bulan Oktober 2002 oleh dr.Gideon Hartono. Gerai pertamanya ada di jalan magelang.
Kalau dilihat dari logonya, logo ini simpel dan mudah diingat.Logo dari K24 ini berwarna hijau, kuning, orange dan putih dengan gambar kapsul ditengahnya yang bertuliskan K-24. K-24 merupakan sendiri singkatan dari ”K” = Komplit dan ”24” = 24 jam yang berarti ” Apotek yang komplit obatnya, 24 jam bukanya”.
Tentu K-24 ini lebih mudah diingat dibandingkan dengan apotek-apotek biasa di jalan. Karena biasanya apotek yang biasa kita temukan itu hanya menggunakan papan nama yang bertuliskan nama apotek itu sendiri (tidak menggunakan logo) dengan background warna putih.
Kalau dari logo, mungkin apotek K-24 memang menang.Tapi kita coba lihat dari segi pelayanan.K-24 memang menetapkan sistem pelayanan yang bagus.Tapi waktu aku beli obat di apotek di dekat rumahku, ternyata pelayanannya juga nggak kalah dengan K-24.Apotekernya ramah banget.Padahal aku pernah ke apotek itu cuma buat konsultasi obat aja (gak beli obat), tapi apotekernya tetep ramah. Jadi jangan liat apotek dari luarnya aja ya....
Tapi sayangnya apotik ini tidak buka 24 jam. Waktu kakakku nyari obat jam 3 pagi, enggak ada apotek yang buka kecuali apotek K-24. Ternyata selain buka 24 jam, apotek ini juga tetap buka pada saat hari libur. Wahh, K-24 ternyata unggul lagi.
Tapi sayangnya orang yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan
farmasi dapat membuka gerai K-24.Tentu ini kabar bagus untuk orang-orang
bisnis. Tapi bagi para farmacist, ini justru kabar buruk, karena
kesempatan untuk membuka apotek sendiri akan lebih sulit dengan adanya
K-24 sebagai saingan. Sebagai mahasiswi farmasi, aku jadi sedih nih,
padahal aku pengen bikin apotek (walaupun masih lama sih, hhehe..).
Ya..tapi anggap aja K-24 ini sebagai pemacu supaya lebih kreatif, jangan
cuma ngejiplak aja. Jadi buat para apoteker dan mahasiswa farmasi,
jangan patah semangat ya...
http://lionita.multiply.com/journal/item/1/K-24_vs_Apotek_biasa_